Teknik budidaya
A. Media
Media
hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain itu
media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan
dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :
Media untuk
persemaian atau pembibitan
Untuk
persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool.
Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya murah, namun
kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya. Media yang
biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut
kelapa.
Media untuk
tanaman dewasa
Media untuk
tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang
sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam.
Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari
kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti cacing, kutu dan
sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan
namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian.
Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.
B. Benih
Pemilihan
benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari keunggulan
benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa,
persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam
diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran
eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento,
ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.
C. Peralatan
Budidaya Hidroponik
Peralatan
yang diperlukan adalah :
Wadah semai,
bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau
kotak kayu.
Wadah tanaman
dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan lobang secukupnya
untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.
Kertas
tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban
Ayakan pasir
untuk mengayak media semai
Handsprayer
untuk penyiraman
Centong
pengaduk media
Pinset untuk
mengambil bibit dari wadah semai
Polybag
ukuran 5 kg untuk penanaman transplant
Benang rami
(seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman
Ember
penyiram
D.
Pelaksanaan
Persiapan
media semai
Sebelum
melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.
Persemaian
tanaman
Persemaian
benih besar
Untuk benih
yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya dilakukan
perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam
wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan air. Benih diletakkan
dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media.
Transplanting
bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat dilakukan ketika tinggi
bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).
Persemaian
benih kecil
Untuk benih
berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya
berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan media setebal
5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering
steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah tercampur dengan pasir
ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata, kemudian ditutup dengan
media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan wadah semai ditutup
dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di
tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi
selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat. Setelah benih
mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.
Setelah bibit
mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.
Perlakuan
semai
Bibit kecil
yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air biasa. Penyiraman
jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit busuk.
Pembibitan
Setalah bibit
berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan dari
wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya
adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai)
secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubang
tanam yang telah dibuat pada pot/polybag pembibitan.
Transplanting/pindah
tanam
Sebelum dilakukan
pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan mengisikan
media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi penanaman
di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
Setelah wadah
tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan.
Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan
dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari
telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara
transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar polybag secara
horisontal.
Penyiraman
Penyiraman
dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh dipegang dengan
tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga
penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah
sebagai berikut:
Penyiraman
manual
Penyiraman
dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara penyiramannya
adalah sebagai berikut :
Pada masa
persemaian
Cara
penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali sehari
untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan
gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.
Pada masa
pembibitan
Penyiraman
dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan ditambahkan
larutan encer hara.
Pada masa
pertumbuhan dan produksi
Penyiraman
dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.
Penyiraman
otomatis
Penyiraman
dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation System,
yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari pompa.
Perawatan
Tanaman. Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan
untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau cabang yang
terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan
dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang
utama untuk produksi.
Pengikatan
Tanaman yang
telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar dapat
berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut
diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
Penjarangan
bunga (pada sayuran buah)
Penjarangan
bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil penelitian
penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil yang berbeda
dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.
Pengendalian
hama dan penyakit
Pengendalian
dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.